Friday, December 20, 2019

Mengenal Diri Sendiri, Sekali Lagi

Jadi, ceritanya, awal tahun ini saya memutuskan bergabung dengan KLIP, kepanjangannya adalah Kelas Literasi Ibu Profesional. Jadi triggered ya ada term 'Ibu'. Walaupun mayoritas membernya memang mereka yang sudah punya anak, yang belum kayak saya juga ada kok (bukan saya doang gituuh). KLIP ini kalau gak salah adalah sub-kegiatan Institut Ibu Profesional-nya Ibu Septi Peni.

Lalu, kenapa saya memutuskan untuk gabung dengan KLIP ini. Awalnya terinspirasi dari Kak Dea Adhicita. Kak Dea adalah mentor liqo saya yang paling uwu (apa pula uwu itu yak?). Saya perhatikan Kak Dea setiap hari menulis di laman facebook atau blognya. Setelah ditelisik, ternyata Kak Dea mengikuti KLIP ini, jadi jebe lah saya.

KLIP ini mengharuskan membernya (kalau bisa) untuk setor satu tulisan setiap harinya. Hal ini menantang saya untuk menjadi 'produktif'. Bahwa cukup menyenangkan merayakan keberhasilan kecil setiap hari, misalnya setor tulisan ke KLIP. Haha. Lalu apakah saya berhasil? tentu tidak, Hahaha. Tapi saya tidak sedang bersaing dengan siapapun, saya sedang bersaing dengan diri saya sendiri di masa lampau. Jadi target saya tahun ini memang: menulis sebisanya, agar semua bisa terdokumentasikan dan tidak menguap begitu saja. Saya cukup bangga sama diri sendiri. Di blog ini, misalnya, tahun ini saya menulis lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya (wow *tepuk tangan sendiri*).



Tema tulisan saya di blog ini memang cukup random, kalau ada panutan yang saya ikuti dalam nge-blog yaitu adalah Pandji, iya Pandji timsesnya Anies Baswedan itu, haha. Walau tahun ini bahkan Pandji udah gak ngeblog lagi, kalau gak salah, dia pernah nulis-atau bilang- bahwa blognya adalah rekaman pikirannya sejak bertahun-tahun lalu, secupu apapun itu. Nah saya ingin memperlakukan blog saya demikian. Ini karena pikiran saya sering sekali berisik dengan banyak hal, dan gak setiap saat ada orang yang available untuk diajak ngobrol. Maka, blog ini adalah 'tantangan' bagi saya apakah saya bisa cukup mengartikulasikan keberisikan dalam otak saya.

Dengan demikian perjalanan menulis tahun ini ya sangatlah egois, untuk mengenal diri sendiri. Hehe. Maka dari itu seharusnya saya biasa aja dengan traffic blog ini yang 'menyedihkan'. Loh kenapa harus sedih? kan memang menulis untuk diri sendiri.

Selain di blog, tulisan yang saya setor ke KLIP juga ada pada instagram, bahkan google documents!. Instagram jadi dopamin banget sih kalau pengen immediate feedback dari followers. Biasanya kalau di instagram memang nulis sesuatu yang pendek, ringan, dan cukup 'aman' untuk dishare ke publik. Artinya saya gak perlu terlalu malu atau cemas dengan persepsi orang saat membaca tulisan saya. Blog ini resikonya intermediate (udah kayak produk investasi aja ada profil resikonya, wkwk). Kadang saya nulis sesuatu yang pengen saya share, tapi gak terlalu pengen dikomentarin. Aneh dah emang aing. Dan saya bahagia banget sih KLIP mengakomodir Google Docs, selama ini Gdocs cuma saya pakai untuk hal-hal terkait pembelajaran dan pekerjaan, tapi asyik juga ya nulis di gdocs, isi otak tertumpahkan namun tidak perlu membanjiri rumah orang lain, asik. Tulisan-tulisan di gdocs murni untuk konsumsi saya sendiri atau terbatas pada member KLIP saja.

Lalu bagaimana tahun depan?

Saya masih akan ikut KLIP, semoga saya makin konsisten merekam buah pikiran saya dalam tulisan-tulisan. Mulai berani beranjak dari zona nyaman, mungkin. Mencoba peruntungan lebih berani menulis di media?.

Saya excited menyambut diri saya sendiri di tahun depan. Satu bab yang pasti akan dibuka: paruh kedua tahun ini saya akan mulai S2 (wuhuu), insya Allah. Semoga saya juga bisa merekam ilmu-ilmu yang saya dapat di bangku kuliah dalam tulisan yang berkualitas, wuhu ambi ya kak.

Bagaimana dengan kuantitas? KLIP me-reward para membernya tiap bulan dengan badge outstanding (30 tulisan), excellent (20 tulisan) dan good (10 tulisan). Saya selalu dapet badge good, karena paling saya cuma menulis 10 tulisan. But, I'm good enough with good. Semoga setiap bulan saya dapet badge minimal good.

Salah satu achievement lain buat saya tahun ini adalah saya berhasil menulis dua cerpen Alexandria dan Abesien. "Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara" seperti kata Seno Gumira Ajidarma. Walaupun bukan jurnalis, saya kepingin menjajal kemampuan sastrawi saya, hihihi. Semoga tahun depan sempat melanjutkan perjalanan saya meramu tulisan fiksi.

Menulis adalah skill, maka dari itu saya juga ingin memoles keahlian saya ini dengan belajar berbagai teknik kepada orang lain. Semoga ada kesempatan, dan uang. Haha

Terakhir, tahun depan saya ingin ngobrol dengan lebih banyak orang. Terinspirasi dari 30 Days of Lunch nya Ruby dan Ario. Tapi saya masih belum tahu bagaimana nanti akan mengintisarikan pertemuan-pertemuan itu. Semoga bisa dalam bentuk tulisan.

Wabillahi taufiq wal hidayah

"Segalanya menjadi mudah dengan mudah-mudahan" -Joko Pinurbo

No comments:

Post a Comment