Sunday, February 25, 2018

Curhat: Tentang Belajar Islam

Jadi gini,

Beberapa waktu yang lalu saya memutuskan untuk ikut sebuah 'program' belajar tentang Islam. Singkat cerita, dua pekan (yang artinya dua kelas) saya ikut program tersebut, saya memutuskan untuk keluar, karena gak cocok. Haha

*sebetulnya saya ingin cerita lebih detil, tapi ndak usahlah

Jadi gini,

Kalau boleh dibilang, saya berasal dari keluarga yang gak religius-religius amat. Saya baru memutuskan belajar dan mendalami Islam ketika saya memutuskan untuk memakai jilbab, pada tahun 2012. Itu semua atas kemauan saya sendiri, karena saya suka!. (Dan kalau boleh sok-sok an) saya merasa it's my calling. Wedeh.

Di blog ini saya bahkan nulis beberapa tulisan dengan tags: Islam.

Waktu kuliah saya bergabung ke kelompok liqo. Mentor saya baik banget, namanya Kak Ana. I miss her and my group. Hehe.

Oke, kelompok saya ini memang terafiliasi pada salah satu aliran. Tapi sekitar 4 tahun saya bersamanya, saya merasa kami sangat open minded.

Waktu berlalu,

Hampir semua pengajian udah saya cicipin. Dan beberapa waktu yang lalau itu. Saya merasa, kok gini sih. Susah dijelaskan dengan kata-kata. Seperti, saya kehilangan 'rumah'.

Saya gak cocok dengan satupun pengajian yang saya cicipi. Ada suatu kecenderungan yang saya endus: satu kelompok pasti akan menganggap dirinya yang paling baik, dengan demikian, ia akan menganggap kelompok lain tidak sebaik dirinya.

Kemudian saya kecewa. Tapi kecewa sama siapa?

Hingga detik ini saya percaya, Islam baik, tapi Muslim (orangnya) belum tentu demikian.

Saya capek denger 'saudara-saudara' saya berantem. Semoga saya gak jadi ignoran dan menjauh.

Kalau kamu yang baca ini kenal saya dan merasa saya butuh 'disembuhkan' please call me. Kalau enggak, ya cukup doakan saya.

Hmm
Makasih

No comments:

Post a Comment