Sunday, September 8, 2019

How to Adult

Menurutku, salah satu fase terberat dalam hidup manusia adalah memasuki usia dewasa. Kita berpindah begitu cepatnya dari era main-main tiba-tiba tanggung jawab yang begitu berat kita emban sendirian. Tiba-tiba kita harus punya tujuan hidup yang jelas, tentang pendidikan, karir dan hubungan interpersonal.


Memasuki usia dewasa, kadang kita (atau setidaknya saya) kebingungan akan pertanyaan: "siapa saya?". Kita mungkin akan mencoba mengasosiasikan diri kita dengan berbagai afiliasi, entah pekerjaan, hobi, latar belakang pendidikan, agama, suku dan lain-lain. Waktu kecil, saya menonton potongan film Anger Management di atas dan merasa lucu. Sekarang, saya sama bingungnya dengan tokoh Dave dalam film itu.

Minggu lalu, beberapa teman kuliah S1 saya sudah wisuda S2. Wah waktu cepat sekali berlalu ya, dan kadang terbersit penyakit hati: iri.

Bukan cuma iri pada pencapaian teman-teman, tapi lebih kepada 'ketangguhan' mereka. Ada teman yang S2 sambil bekerja penuh waktu, ada juga yang sambil memulai perannya sebagai seorang Ibu. 

Kadang saya berpikir "why I don't push myself harder" dan kemudian muncul rasa bersalah dan rendah diri. 

Lalu saya curhat sama Afina. Kata dia, "ya kamu mungkin bisa, tapi apakah kamu ingin?".

Kemudian diri ini mengevaluasi lagi apa tujuan hidup ini?. Ikut-ikutan orang lain?, validasi orang lain, atau apa?

Ndilalah, mata ini tertumbuk pada Kegan's stage of development. Yang ternyata menjawab kegalauan di atas, mungkin saya baru sampai tahap socialized mind. Berusaha menambal sulam identitas diri dengan berbagai label dalam masyarakat.

Semoga segera mencapai tahapan perkembangan diri yang berikutnya!



No comments:

Post a Comment