Friday, June 28, 2019

Why We Have to Check Our Privilege


priv·i·lege

/ˈpriv(ə)lij/

noun

1. a special right, advantage, or immunity granted or available only to a particular person or group.

"education is a right, not a privilege"

synonyms:advantage, right, benefit, prerogative, entitlement, birthright, due; More

verb

FORMAL

1. grant a privilege or privileges to.

"English inheritance law privileged the eldest son"


Judulnya bahasa Inggris tapi kontennya Bahasa Indonesia, haha

Belakangan, setelah Maudy Ayunda keterima di Harvard DAN Stanford, netizen ramai membicarakan tentang privilege. Banyak yang berpendapat, Maudy gak akan mendapatkan itu jika ia tidak memiliki sekumpulan keistimewaan khusus yang membantunya meraih pencapaian yang cukup luar biasa itu.

Privilege- belum ada satu padanan kata dalam Bahasa Indonesia yang benar-benar cocok menggambarkannya. Terjemahan umumnya adalah: hak istimewa, hak ini bisa saja kita dapatkan secara cuma-cuma, sesimpel karena kita terlahir dalam keluarga Bakrie misalnya (hahaha) atau memang kita raih karena pencapaian tertentu, contoh: diskon gym karena kita karyawan perusahaan X (yes, that kind of things does exist)

Melihat privilege orang lain mungkin memang lebih gampang dibanding mengecek privilege pada diri sendiri. Serupa peribahasa "Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak". Walau privilege ini bukanlah sebuah 'keburukan' namun terus-terusan menghilight privilege orang lain dan lupa mengecek privilege diri sendiri, lama-lama bisa menjadi toxic. Comparison is the thief of joy, katanya.

Kita melihat teman kita sukses kemudian bilang: "Ya lo sih enak, lahir di keluarga kaya, di kota besar, kuliah di universitas terkenal, gampang lah mau sukses" heyyy, sebelum kita begitu teliti dengan keadaan orang lain, coba ambil cermin dan cek keadaan kita.

Mengecek privilege akan memudahkan kita mensyukuri hal-hal yang mungkin selama ini kita take for granted: punya badan yang sehat dan lengkap, tinggal di negara yang relatif aman dan tanpa perang, menguasai bahasa kedua dan masih banyak lagi.


Dengan menyadari bahwa ternyata kita memiliki 'kelebihan' dibanding orang lain. Kita akan lebih mudah berempati, bahwa tidak semua orang seberuntung kita. Konon, semua orang memulai dari garis start yang sama, adalah mitos kapitalisme (haha apa apa salah kapitalisme). Maka kita tidak akan secepat itu nge judge "ah dia miskin karena males aja kali", "ya udah sih, tinggal belajar lewat google apa susahnya".

So, everytime you want to give any judgement, Check your privilege first!




No comments:

Post a Comment