Wednesday, March 6, 2019

Being Present

Suatu hari di sebuah percakapan whatsapp:



Saat itu entah kenapa saya mengalami kebosanan yang teramat sangat, dan (mungkin) ketakutan akan usia 25 yang segera datang di tengah tahun ini.Quarter life crisis kata mereka.

Kemudian teman saya mengingtakan tentang satu hal ini, hidup di saat ini, sekarang. Kita bisa hidup di masa lalu: menyesali hal-hal yang sudah terjadi atau terjebak pada kejayaan masa lalu. Atau kita hidup di masa depan: mengkhawatirkan dan menanti-nanti momen di masa depan- yang belum tentu pasti kejadian.

Memang hidup menjadi indah, dan otak manusia cukup canggih untuk merekam memori menyenangkan di masa lalu dan memproyeksikan visi-visi di masa depan. Tapi kita kerap lupa hidup di saat ini.

Ketika saya coba menerapkan: fokus pada apa yang bisa dilakukan saat ini, saya langsung melihat tumpukan kantong plastik yang berantakan di sudut kamar dan langsung terpanggil untuk membereskannya.

Mungkin saya tidak akan menyelamatkan dunia, tapi saya bisa membereskan kamar saya. One thing at a time.

Dan, seperti kata Mbak Maudy Ayunda: dreams, when broken down into concrete goals, become achievable plans.

So, inhale, exhale, one thing at a time :)

No comments:

Post a Comment