Di sebuah grup whatsapp, seseorang meminta informasi lowongan pekerjaan. Karena kantor saya kebetulan sedang membuka banyak lowongan, saya teruskan informasi tersebut.
Lalu ia berkomentar "ada lowongan buat posisi X gak mba? lokasi kantornya dimana?", saya jawab pendek "bisa dibaca pada link yang saya kasih mba😊". Dia menjawab lagi "saya nggak bisa Bahasa Inggris mba, gak ngerti".
Jawaban seperti itu sering saya terima, dari orang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula. Ketika saya membagikan artikel atau berita dalam Bahasa Inggris. Keluhan yang datang pun sama.
Saya sadar kesempatan untuk belajar dan menguasai bahasa kedua adalah privilege. Tapi bukan lantas hal ini membuat kita tak acuh dan malas belajar bahasa asing. Tidak sedikit juga yang 'bersembunyi' di balik alasan nasionalisme, padahal pemerintah pun berulang kali menyuarakan: "Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing".
Menguasai Bahasa Inggris sendiri sangat mendasar dan penting dalam konteks karir. Bayangkan berapa buku yang belum diterjemahkan ke Bahasa Indonesia yang bisa Anda baca dan berapa orang yang bisa Anda ajak ngobrol jika Anda menguasai bahasa yang sama.
Semoga kita semua semangat mengembangkan kompetensi diri, terutama keahlian bahasa.
Sukses selalu
No comments:
Post a Comment