Tuesday, March 8, 2022

Yang Belum Kita Rayakan Hari Ini

 Mumpung internasional women days belum berakhir. Gue pengen refleksi apa yg gue lakukan beberapa bulan terakhir. 


Setelah bokap berpulang, gue memutuskan untuk stay di rumah. Kemudian beberapa bulan kemudian ndilalah nenek gue sakit.


Sembari semua ini terjadi, kebetulan gue baca bukunya Katrine Marçal yang berjudul "Who Cook Adam Smith Dinner?". Mungkin dari judulnya, udah ada beberapa orang yang bisa nebak, isinya bahas tentang unpaid care work dalam ekonomi, dan beyond.


Gue melihat nyokap gue yang hampir seumur hidupnya menjadi caregiver, buat alm suaminya, anak-anaknya, dan juga orang tuanya. Dalam hati, gue mikir, kayaknya gue gak akan bisa kayak gitu.


Kemudian gue menggali lebih jauh, kenapa gue bisa sampai kepada pemikiran itu. Bener apa kata Marçal, caregiving hampir gak pernah 'diperhitungkan' di dunia- literally diperhitungkan di GDP dan dalam kehidupan sosial.


Caregiving gak bisa dipamerin di CV dan LinkedIn. Ketika cerita-ceritanya mengemuka  pun, sangat potensial untuk hanya dianggap sebagai gerutuan belaka.


Di IWD, hari Kartini, atau hari-hari lain yang merayakan kehebatan perempuan. Biasanya yang ditonjolkan adalah kiprah mereka di luar rumah (wow apakah gue menjadi tradisionalis, wkwk). Bagaimana jika kemudian gue bilang kalau, peran yang dirayakan adalah peran dalam... industri?.


Itu sangat bagus dan gue tidak sedikitpun menentang. Sudah lama perempuan menerima peran caregiving as it is. Sehingga ketika tiba masa kita bisa memiliki peran-peran lain di luar itu dan sangat berhasil, tentu memang patut dirayakan.


Yang sedih adalah ketika kemudian kita mendiskreditkan peran-peran lain yang tidak dirayakan. Sedih juga ya wak ketika apa yang dianggap keren hanyalah apa yang berkontribusi pada GDP. hahaha


Kemudian akan ada sedikit slogan, jadi ibu rumah tangga JUGA keren kok. Padahal yang caregiving juga bukan cuma ibu rumah tangga.


Lalu siapakah yang take care of each other? Apakah akhirnya semua peran caregiving akhirnya akan dikomodifikasi? ngurus anak= masukin di day care, orang tua sudah jompo= masuk assisted care. Ngurus suami juga nanti akan ada suami care? Haha. Apakah solusi unpaid care work adalah dengan menjadikannya paid? Hehe


Sekali lagi tulisan ini tidak dibuat dengan intensi menyalakan pihak. Alih-alih, ini adalah refleksi bahwa ternyata perspektif kita secara kolektif (atau mungkin gue aja, tapi saya yakin bukan cuma gue aja) lol. Bahwa belum lama kita hidup di masyarakat industri, tapi self concept kita sangat terpatri dengan berbagai kerangkanya. Kerangka yang menjadi kerangkeng.


Dengan demikian, mari kita rayakan dengan mengapresiasi peran-peran yang tidak dirayakan oleh ekonomi. Yang dilakukan oleh ibu, bapak, nenek, kakek, kakak, adik, tetangga, ayang atau diri kita sendiri


Take care


Hati-hati di jalan 😌

No comments:

Post a Comment