"Jazakallah khairan katsir"
Agak terkejut dengan respon bapak penjual bakpao depan kosan saat saya membayar bakapo yang saya beli.
Walaupun secara gender, kalimat bapak barusan keliru, seharusnya Jazakillah bukan Jazakallah, karena ia mengucapkannya pada perempuan. Tapi saya tahu maksud bapak ini mendoakan, bukan sekadar mengucapkan 'terimakasih' tapi berarti: semoga Allah membalasmu dengan yang baik dan banyak. Sungguh doa yang jauh lebih manis daripada bakpao coklat yang ia jual.
Maka, sebetulnya beberapa orang bukan hanya 'sok arab'. Beberapa kalimat memang mengandung doa, yang mungkin akan 'wagu' kalau diterjemahkan.
Bukan berarti tidak cinta Bahasa Indonesia. Namun kita tahu bahwa sebagian besar bahasa Indonesia adalah kata serapan. Mencintai bahasa Indonesia adalah mungkin mengakui bahwa tidak ada yang benar-benar orisinil.
Terima kasih Bapak doanya, waiyyakum.
No comments:
Post a Comment