Kemarin, waktu kami mengajar anak-anak di Pulau Satando. Kami membuat pohon harapan. Membuat origami di mana anak-anak menuliskan harapannya di situ. Banyak anak-anak menulis cita-citanya di situ. Dokter, guru, polisi, presiden. Ah indahnya, ketika kita masih tau dan sudah tau akan jadi apa.
Namun aku sendiri bingung. Aku mau jadi apa? Mencapai jenjang karir apa di usia berapa? menikah kapan? punya anak berapa? punya rumah dimana? mulai mengajukan KPR kapan?.
Tumbuh dewasa begitu menyebalkan dengan segala pertanyaan yang menuntut rasionalitas.
Aku berpikir dan berpikir, anak-anak mulai menggantung origaminya.
"Ayo kak, kakak gantung juga"
Aku bingung menulis apa.
Kami menuju ke dermaga, bersiap pulang ke Pelabuhan Maccini Baji.
Mungkin aku tau aku ingin apa. Aku ingin mati saat aku masih berusaha. Mengusahakan segala apa sebaik-baiknya?.
Baik bagaimana?
Biar aku pikirkan dulu. Aku saja yang tau :)
Tepi Sungai Ciliwung,
9 Agustus 2018
No comments:
Post a Comment