Satu kata, dengan intonasi yang membuatnya
jadi tanya. Sering ketika saya pergi ke perpusat, detos, margo city, gramedia,
atau manapun yang masih dalam daerah teritorial UI sendirian dan bertemu dengan
acquaintances, mereka bertanya demikian. Ingin sekali rasanya menjawab dengan
meme “you don’t say” nya Nicolas Cage, haha. Kemudian, kujawab iya, lantas
mereka memandang saya dengan emm, pandangan yang kurang mengenakan.
Mon Dieu, sesungguhnya apa sih yang begitu
salah/ hinanya ketika seseorang berpergian sendiri. Toh mengutip dari nenekAfina, “manusia lahir sendirian, mati sendirian, jadi manusia itu hakikatnya
sendirian”.
Ketika mama saya yang menanyakan ini lewat
telepon mungkin saya mahfum bahwa maksudnya adalah menjamin/ mengkhawatirkan
keselamatan saya. Tapi masalahnya, saya sungguh lebih suka kemana- mana
sendirian. Bahkan kadang- kadang saya pergi ke tempat yang agak jauh (dari yang
disebutkan diatas) demi keselamatan dari pertanyaan ini “sendirian ?”.
Petualangan terjauh saya sendirian mungkin
saat apply magang ke Kompas Gramedia di daerah Palmerah. Huhuu, eh ada yang
lebih jauh ! waktu itu saya ke Gandaria City sendiri hanya karena ada acara
card to post, syukurlah saya bisa ngerampok beberapa kartu pos gratis. Kedua
tempat itu belum pernah saya kunjungi sebelumnya.
Ah segitu doang, cupu lo bin. Lah, saya kan
gak bermaksut pamer. Selain itu saya juga prefer melakukan perjalanan jarak
jauh (ke Bandung atau Cilacap) sendirian. Ada kenikmatan tersendiri ketika
semuanya dilakukan sendirian.
Okay, okay, pasti kalian gatal berkomentar
bahwa saya ini, emm bahasa barbar nya jomblo. Okaay marilah kita anggap ini
adalah justifikasi dari status saya tersebut di atas. Tapi tapi jikalau nanti
saya pun punya pasangan, apakah semua mua kegiatan yang saya lakukan harus
bersamanya ?. toh pada akhirnya, ada istilah ‘me time’. Nah, jadi gimana dong
?.
Pada akhirnya, saya hanya ingin mengungkapkan
pendapat saya (that what’s blog are for) haha. Intinya, harap masyarakat
sekalian menghargai pilihan orang- orang yang berpergian sendirian dengan tidak
menanyakan “sendirian ?”
Pantesan dari kemarin-kemarin kerasa panas-dingin.. ternyata aku dikutip di sini..
ReplyDeleteOrang yang berpapasan cuma berniat mengajukan bahan obrolan basa-basi yang menarik. Jadi hal pertama yang terlintas, itulah yang diucapkan. Bukan berarti mereka menganggap sendirian itu status yang tidak dapat diterima. Ini sama saja seperti ketika, misal, aku menggunakan baju merah muda dan kalian akan berkata, "Nenek cerah baangeet." :/ huh.
Mungkin gitu. Haha apasih :)) Maaf ya Binyaar.
adakalanya kita harus menghargai kesendirian. bahkan ada kalanya sendiri terasa lebih nyaman ketika kita buang air besar ! haha *absolutelyotfunny
ReplyDelete